Footer Widget 1

Blogger news

Blogroll

Top Menu

About

Blogger templates

Footer Widget 2

Minggu, 26 Februari 2012

Pelajaran Hidup Dari Seorang Tukang Es Tebu Yang Meninggalkan Harta Berlimpah Demi Ketenangan Hati


 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnw6JQrWNIUXaAfEx9EQ5nHCfeXZmwHVL13562pZB8pjDtc3FkG6tQSnqHuf0zfjJuVqJjoFTEFV_RU44au8MmEhM75CPd287B-NyHc0bVGp7W0rVOAULPm32gGCG9nKYMuYq3eBihTnE/s1600/IMG_9131.jpg
 
Tak banyak orang seperti Tubagus Muhammad Ismail. Ketika yang lain sulit mencari kerja, dia malah meninggalkan pekerjaan dengan gaji Rp 10 juta per bulan. Ismail lebih memilih berjualan es tebu keliling dan sales parfum murah.
 
ROMBONG es tebu itu dikerumuni ibu-ibu muda ketika melintas di kawasan Wage, Sidoarjo. Tawa riang dan canda mereka berbaur dengan suara anak-anak yang berebut membeli. Susana itu hampir terjadi tiap hari pukul 15.00-17.00.
 
Itulah rutinitas Tubagus Muhammad Ismail menjajakan es tebunya di kawasan tersebut. Pria 39 tahun itu berbeda dari penjual es tebu lain. Penampilannya rapi, bersih, pakaian necis, dan wangi. Dengan tinggi badan sekitar 170 cm, kulit putih, paras tampan, pria berdarah Banten-Sunda-Padang itu jauh dari mainstream penjual es tebu keliling.